
Lembaga Penjamin Mutu (LPM) Universitas Mega Buana (UMB) Palopo melakukan kegiatan Benchmarking dan Seat In dalam rangka studi tiru terkait pengelolaan Program Studi metode pengajaran, dan hasil pembelajaran untuk mengidentifikasi praktik terbaik dalam pengelolaan pendidikan di Universitas MegA Palopo, 19 Maret 2025.
Studi Tiru yang dilakukan Universitas Mega Buana Palopo di Perguruan tinggi terkemuka ini sebagai bagian dari komitmen untuk menghasilkan praktik-praktik terbaik di Universitas Mega Buana Palopo dan sebagai langkah dalam upaya mencapai perguruan tinggi unggul. Rombongan LPM UMB Palopo diterima oleh Dekan FK Unhas Prof. Dr. dr. Haerani Rasyid, M.Kes, Sp.PD-KGH, Sp.GK, FINASIM, Kepala gugus mutu fk unhas Dr. dr. Tenri Esa, M.Si.,Sp.PK(K) dan Sekertaris gugus mutu Dr.dr. Ika Yustisia, M.Sc
Diketahui, dipilihnya Universitas Hasanuddin karena memiliki sejumlah kerjasama dengan Universitas Mega Buana Palopo yakni dalam hal pengelolaan program studi dimana sebanyak 4 dari 17 program yang ada di Universitas Mega Buana Palopo merupakan binaan dari Unhas yakni Program Studi S1 Kedokteran dan Profesi Doter serta S1 Kedoketeran Gigi dan Profesi Dokter Gigi.
Berikut sejumlah rangkaian kegiatan benchamarking yang dilaksanakan LPM di Universitas Hasanuddin :
1. Perencanaan dan Persiapan:
Menentukan tujuan benchmarking secara spesifik
Membentuk tim benchmarking dengan kompetensi yang sesuai
Mengidentifikasi aspek atau indikator yang akan dibandingkan
Menentukan metodologi dan instrumen pengumpulan data
Mengalokasikan anggaran dan sumber daya yang diperlukan
2. Pemilihan Mitra Benchmarking:
Mengidentifikasi perguruan tinggi yang memiliki praktik terbaik atau kinerja unggul
Mempertimbangkan faktor kesetaraan (karakteristik institusi, ukuran, misi)
Menjalin komunikasi dan kesepakatan dengan mitra benchmarking
Menetapkan protokol etika dan kerahasiaan informasi
3. Pengumpulan dan Validasi Data:
Menyebarkan kuesioner atau melakukan wawancara
Melaksanakan kunjungan lapangan ke institusi mitra
Mengumpulkan dokumen dan laporan relevan
Melakukan triangulasi data untuk memastikan validitas
Verifikasi data dengan narasumber kunci
4. Analisis Data:
Membandingkan data institusi sendiri dengan mitra benchmarking
Mengidentifikasi kesenjangan kinerja (performance gaps)
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan
Mengidentifikasi praktik terbaik yang berpotensi untuk diadopsi
5. Pengembangan Rencana Aksi:
Menetapkan target peningkatan yang realistis
Merancang strategi dan intervensi untuk menutup kesenjangan
Mengembangkan rencana implementasi dengan timeline yang jelas
Mengidentifikasi dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan
Menetapkan indikator keberhasilan
6. Implementasi:
Mengkomunikasikan rencana kepada seluruh pemangku kepentingan
Melaksanakan perubahan secara bertahap
Membangun kapasitas internal untuk mendukung perubahan
Mengelola resistensi terhadap perubahan
7. Monitoring dan Evaluasi:
Melakukan pemantauan berkala terhadap kemajuan implementasi
Mengukur dampak perubahan terhadap indikator kinerja
Mengidentifikasi kendala dan melakukan penyesuaian yang diperlukan
8. Dokumentasi dan Pembelajaran:
Mendokumentasikan proses dan hasil benchmarking secara sistematis
Mendiseminasikan pembelajaran dan praktik baik ke seluruh institusi
Mengintegrasikan hasil benchmarking ke dalam sistem penjaminan mutu
9. Keberlanjutan:
Melembagakan benchmarking sebagai praktik rutin
Memperluas cakupan benchmarking ke area lain
Mengembangkan jaringan benchmarking yang berkelanjutan